Laman

Senin, 02 Mei 2011

GEREJA - GEREJA KATOLIK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL - YOGYAKARTA

Berdasarkan data yg ada ( beritakomsosyk.blogspot.com/ ) maka jumlah gereja di DIY berstatus paroki kurang lebih 29 gereja paroki yang terbagi atas wilayah: Kab. Sleman 11 paroki, Kota Yogyakarta 8 paroki, Kab. Bantul 3 paroki, Kab. Kulon Progo 4 paroki, dan Kab. Gunung Kidul 3 paroki.  Berikut ini adalah deskripsi singkat tentang gereja-gereja di Yogyakarta dan foto-foto gereja yang dihimpun dari berbagai sumber.


Sejarah singkat
Permulaan tahun 1917 Rm. Fr. Strater SJ tiba di Jakarta dan setahun kemudian menetap di Yogyakarta. Semula beliau hanya bekerja untuk  kalangan umat Belanda. Namun segera ia belajar bahasa Jawa dan bekerja sama dengan Rm. Van Driessche SJ yang sejak tahun 1919 meninggalkan Muntilan dan menetap di Yogyakarta. Kedua pastor itu akhirnya bekerja sama dan berbagi tugas dalam melayani umat katolik yakni:

Daerah Yogyakarta bagian Selatan dan Barat dilayani oleh  Romo  H. van Driesche SJ, bahkan sampai daerah Purworejo yakni daerah Begelan.

Yogyakarta bagian Timur dan Utara dilayani oleh Rm. Fr.  Strater SJ sehingga beliau sering mengunjungi daerah-daerah Cebongan, Druju, Sayegan, Warak, Plaosan, Medari, Duwet dan Kalasan.
(sumber : Sejarah KAS; historiadomus.multiply.com)


GEREJA KATOLIK DI WILAYAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

1. Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius - Wonosari





2. Gereja Santo Yusup Bandung, Wonosari





Kapel Santo Thomas, Krenen, Bogor  ( Paroki Santo Yusup Bandung - sub Wonosari)


3. Gereja Santo Petrus dan Paulus - Kelor, Gunungkidul

Sejarah Singkat
Sumber bahan: Sejarah KAS : historiadomus.multiply.com

Pada tahun 1971  kapel mulai dibangun. Puji Tuhan saat itu datang pastor pembantu R. Wolfgang Bock, SJ sebagai pastor pembantu di Paroki Wonosari.    Berhubung panitia/umat belum punya tanah yang definitif milik stasi, pada tahun 1972 beliau membelikan tanah seluas 4.000 m2 (red - tanah ini menjadi tanah pekarangan Gereja sekarang).  Dan berkat bantuan beliau pula, akhirnya Gereja dapat dibangun.
Tahun 1973 , dengan pengguntingan pita oleh Bapak Camat Karangmojo, Bapak S. Kadiran dan pembukaan kunci gereja serta pemberkatan gereja maka resmilah gereja Kelor dipakai sebagai tempat ibadah. Bapak Kardinal berkenan mengambil nama Petrus dan Paulus sebagai pelindung gereja Kelor karena saat itu kebetulan sekali adalah hari raya Santo Petrus dan Paulus. Sejak tanggal 29 Juni 1973 resmilah gereja ini mengambil nama santo pelindung Petrus dan Paulus.
 Tanggal 15 Maret 2006 Dewan Paroki diberi kesempatan untuk bertemu dengan Bapak Uskup untuk membicarakan masalah pengukuhan paroki. Dalam pertemuan tersebut Bapak Uskup berkenan mengukuhkan paroki administratif Kelor menjadi paroki yang definitif pada tanggal 2 Agustus 2006.

3 komentar:

  1. POSTINGAN YANG BARU MANA MAS GURU?
    Foto Gereja St. Theresia Sedayu di http://wikimapia.org/22737313/Gereja-Santa-Theresia-Sedayu

    BalasHapus
  2. Kami baru saja dari Gua Maria Tritis. Kaget melihat patung Bunda Maria yg hitam kelam. Memang pernah baca ttg Black Madonna, tetapi penasaran mengapa memilih black Madonna? Mungkin ada yg tahu sejarahnya?

    BalasHapus
  3. Mudah2an suatu saat saya bisa ke gua maria tritis

    BalasHapus